Travelling dengan membawa ASIp, mengapa Tidak ??


Harus Traveling jauh untuk Dinas keluar kota, atau bahkan keluar negeri akan menjadi momok tersendiri untuk ibu menyusui..... Iya kaan bunda ?
Berbagai option yang melintas di benak pastinya ya bund, mulai dari membuang ASIp selama dinas, atau membawa kulkas mini, hingga membawa si kecil sekalian agar tidak terputus periode pemberian ASI eksklusifnya.

Saya pernah mengalaminya bunda..... :)
Harus dinas selama 12 hari ke India ketika sikecil berusia 4,5 bulan dan ketika sikecil berusia 1 tahun, saya harus pergi lagi selama 7 hari ke Turkiye. Saya tidak membawa sikecil bersama, karena berbagai macam alasan. Nah, disini saya mau sharing tentang pengalaman saya menghadapi perjalanan jauh dan dalam kondisi saya menyusui :)



Persiapan sebelum berangkat
(saat cuti melahirkan saya belum mengetahui bahwa akan ada penugasan) 
Yang saya lakukan adalah saya biasanya pumping ASIp sejak 1 minggu setelah si kecil lahir. Berapapun dapetnya ASIp setiap kali pumping tetap saya simpan, mau 30 ml, 150 ml, 50 ml atau bahkan 200 ml, semua saya simpan.
Karena profesi saya memang sering dinas keluar kota, paling banter 2-3 hari, jadi saya prepare jika ketika masuk sudah aktif dinas keluar kota lagi. 
Hasilnya ketika saya masuk kerja kembali saya sudah punya stock 10 L
Pumping saya lakukan terus, bahkan ketika saya mengetahui klo akan ada rencana penugasan itu, hingga tepat sebelum berangkat, alhamdulillah saya berhasil mengumpulkan 12 L. Karena saya berasumsi si kecil perlu 1 L sehari (24 jam), maka minimal ASI yang harus saya tinggalkan adalah 12 L untuk 12 hari.

Dan ini perlengkapan perang yang saya bawa agar bisa tetap pumping 
1. POMPA ASI, saya bawa yang elektrik dan Manual, karena di India sering mati lampu :(
2. Botol plastik 200 ml dan 125 ml untuk pumping.
3. Plastik ASI, untuk simpan ASIp
4. Ice Pack dan Ice gel segambreng =D. Alasan yang sama, karena di India listrik sering mati, dan suhu udara tidak berbeda dengan indonesia. Klo di Turkiye, disimpen di meja makan juga suhunya sudah seperti dikulkas, 12 derajat :p

Selama di tempat penugasan, sebisa mungkin frekuensi pumping harus sama dengan waktu di rumah / saat dikantor. Karena sesering-seringnya kita pumping, tetep berbeda hasilnya dengan jika si kecil menyusu langsung bunda. Ini yang saya rasakan, awal di tempat penugasan sekali pumping bisa sampai 300 ml lebih, namun semakin lama semakin surut :(. Saat saya pumping sebelum pulang, maksimal hanya 50 ml.

Pada saat pulangASIp bisa di bawa kedalam kabin ya bunda, jadi bunda tidak perlu memasukkannya ke Bagasi dan khawatir dengan nasib ASIpnya selama perjalanan. Karena sudah ada peraturan internasional penerbangan tentang membawa ASIp di dalam kabin pesawat. Infonya bisa diklik disini.
Silahkan bawa ASIp bunda ke kabin di dalam Cooler Box. Saya prefer coolerbox, karena waktu traveling sekitar 10 - 12 jam. Jika waktu traveling hanya 8 jam, silahkan pake cooler bag.
Tips lagi yang saya lakukan adalah, untuk mensiasati jumlah ice gel / icepack yang kurang adalah :
1. 25% dari ASIp saya bekukan hingga menjadi ES. Jadi jika bawa 5000 mL, yang 1000 - 1300 mL di bekukan.
2. Simpan ASIp beku di bagian dalam, disela-sela ASIp yang tidak beku.
3. Simpan Ice pack / Ice gel dibagian luar (dinding cooler box) atau bisa sebaliknya.
4. Selama perjalanan, cooler box tidak di buka. Walaupun hanya ingin mengecek apakah ada kebocoran ASIp atau tidak. Ini untuk menjaga kondisi suhu didalam cooler box.

Sesampainya di rumah, ASIp yang sebelumnya beku pasti sudah mencair, dan itu yang saya prioritaskan untuk digunakan esokan harinya. Karena jangan membekukan ASIp yang sudah mencair ya bunda, kerusakannya akan jauh lebih besar. Jadi bekukan ASIp yang selama traveling memang cair dan gunakan ASIp beku yang sudah mencair untuk diberikan ke si kecil.

Dan 1 PR besar untuk bunda yang lama bertugas jauh dari si kecil adalah.....
Bingung puting, dan mengembalikan kuantitas ASIp seperti sebelum pergi bertugas.
Kalo saya, khusus saya ambil cuti 1 hari di akhir minggu bunda jadi total libur 3 hari dengan weekend, untuk “berantem” dengan si kecil. Agar dia mau kembali menyusu ke bundanya dan merangsang PD bunda untuk ber-produksi ASI lagi....
^__^

Selamat berjuang yaaa para pejuang ASI.
Yakin Bisa !!
Keep positif thingking, dan NGOTOT untuk berikan ASIp hingga 6 bulan eksklusif