Perangi Flu dengan Bawang Merah Kupas



Pada tahun 1919, ketika itu terjadi wabah flu yang menewaskan 40 jutaan orang. Seorang dokter tiba di suatu tanah pertanian, di lokasi terjadinya wabah itu. Banyak di antara kaum petani dan keluarganya yang meninggal karena wabah flu itu.

Bergiliran, keluarga demi keluarga mendapatkan kunjungan. Tibalah sang dokter di sebuah keluarga petani di lokasi yang sama. Betapa mengejutkan, seluruh anggota keluarga sehat, luput dari wabah flu. Dengan penasaran, sang dokter pun bertanya apakah ada sesuatu yang berbeda yang telah dilakukan sehingga keluarga tersebut luput dari wabah. Sang istri petani pun menjawab, ia telah menempatkan bawang yang belum dikupas pada piring-piring dan diletakkan di setiap ruangan (keluarga ini menempati rumah yang hanya memiliki dua ruangan). Belum ada bukti dari penelitian ilmiah mengenai kisah di atas.


Untuk mengetahui manfaat bawang merah pada zaman yang berbeda, kita kilas balik ke tahun 1500-an. Saat itu, meletakkan bawang merah mentah di seputar rumah dipercaya menangkal wabah bubonic (pembengkakan kelenjar limfa yang disebabkan oleh kuman dan dapat menyebabkan kematian). Nampaknya, peletakan bawang merah ini didasarkan pada kepercayaan lama bahwa bawang merah mampu membersihkan udara yang tercemar oleh kuman.

Dalam sebuah buku terbitan tahun 1891 'Duret's Practical Household Cookery' disebutkan bahwa ketika seorang pasien terkena demam akibat terjangkit infeksi, maka letakkanlah bawang merah kupas dalam sebuah piring pada kamar pasien tersebut. Maka, tak satupun orang akan dapat tertular penyakit itu asalkan rajin mengganti bawang merah kupas itu setiap hari. Kupaslah bawang merah tepat pada saat akan diletakkan.

Jadi, tidak ada ruginya untuk mencoba peletakan bawang merah kupas sebagai penangkal flu.



Sumber: http://id.shvoong.com/medicine-and-health/alternative-medicine/2241634-perangi-flu-dengan-bawang-merah/#ixzz3BZbqQJjp